This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 01 Mei 2013

10 Pasukan Terhebat di Dunia

10. Aztecs
Suku Aztec terkenal kejam dalam pertempuran. Mereka biasanya berpakaian seperti binatang elang atau jaguar. Mereka menggunakan senjata yang sangat primitif seperti clubs dan busur dengan sangat efektif. Cuachicqueh adalah pasukan khusus aztec yang bersumpah tidak akan mundur bila musuh datang. Mereka akhirnya dikalahkan oleh Spanyol dengan senjata modern yang jauh lebih baik.

9. Mongol Warriors
Mongol dikenal sebagai bangsa barbar dan liar. Mereka mendominasi daerah Eropa dan Asia dan terkenal sebagai pasukan berkuda yang dipimpin oleh salah satu komandan militer besar dunia, Genghis Khan. Mereka sangat disiplin dan mahir dalam menggunakan busur dan panah di atas punggung kuda. Mereka menggunakan busur komposit yang bisa menembus melalui baju besi dan juga cukup mahir dengan tombak dan pedang. Dengan keahlian perang psikologis dan intimidasi mereka membangun salah satu imperium terbesar di dunia yang pernah ada.

8. Mamluk
Mamluk sekelompok budak yang masuk Islam dan melayani para khalifah Islam dan para sultan Ayyubiyah selama Abad Pertengahan. Setelah mamluk telah masuk Islam, banyak yang dilatih sebagai prajurit kavaleri. Setiap Mamluk wajib patuh terhadap furusiyya, kode yang mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati, dan juga taktik kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka. Seiring waktu, mereka menjadi suatu kasta militer yang kuat dan sering mengalahkan pasukan Salib. Lebih dari sekali, mereka merebut kekuasaan dari tangan sultan mereka sendiri, misalnya, Kesultanan Mamluk 1.250-1.517 di Mesir. 

7. Roman Legion Tulang punggung dari tentara Romawi yang membangun kerajaan yang tak tertandingi dalam hal ukuran dan kekuatan. Mereka adalah prajurit kombinasi ahli pedang, tombak dan perisai. Terdiri dari para prajurit mahal yang mampu membuat senjata terbaik dan baja. Disiplin, mahir menggunakan senjata, dan strategi membuat legion ditakuti di eropa.

 
6. Apache
Apache seperti ninja dari Amerika. beroperasi dengan cara menyelinap dari belakang musuh dan menggorok tenggorokan musuh. Dengan senjata primitif yang kebanyakan terbuat dari kayu dan tulang. Keahlian lain mereka adalah memakai senjata pisau dan melempar kapak.

 
5. Samurai
Samurai adalah ksatria dari Jepang, tentara bersenjata berat dgan baju besi dan bersedia mati untuk tuannya. Berbekal pedang paling tajam di dunia dan dengan mudah bisa memotong musuh dalam dua kali gerakan. Mereka juga master dari Yumi (busur) dan menjadi salah satu penembak terbaik dunia. Mereka adalah prajurit profesional dan berjuang keras untuk mendapatkan kehormatan. Karena kebiasaan kekerasan yang mereka perbuat, para petani bangkit melawan mereka dan lahirlah ninja.

 
4. Ninja
Ninja, ahli dalam stealth dan sabotase. awalnya adalah kumpulan petani yang dilatih untuk mengalahkan para samurai, tapi akhirnya menjadi pembunuh legendaris. Dikenal mahir menggunakan pedang katana, sumpitan, Shuriken, dan kusarigama sebagai senjata pilihan. Mereka dikenal sebagai prajurit bayangan yang beraksi di malam hari. Ninja terkenal sebagai seniman bela diri besar yang menjalani pelatihan keras.

3. Vikings
Viking, penteror dari Eropa. Prajurit yang paling ditakuti zaman dunia kuno. Mereka menteror Eropa dengan serangan mereka. terkenal ganas dalam pertempuran dan menggunakan senjata yang sesuai tinggi badan mereka. Viking ahli dalam menaklukkan kota. Bahkan agama mereka hanyalah perang dan mereka percaya bila mati dalam suatu perang, maka akan hidup di tengah perang yang tak akan usai. Mereka semua akan menjadi tentara yang sangat tangguh, terbukti dari kehebatan mereka dalam menghancurkan target mereka.

2. Spartans
Budaya Spartan ialah semua tentang perang dan pelatihan militer seumur hidup. Mereka memiliki pepatah: “kembali dengan perisai atau lebih dari itu” yang berarti jangan kembali kecuali Anda menang. Mereka adalah salah satu prajurit tangguh di dunia dan menjadi terkenal karena pertahanan terakhir mereka pada pertempuran Thermopylae. Mereka adalah master dalam perisai dan tombak yang kemudian ditiru oleh tentara lainnya.

1. Knights
Knights adalah pejuang yang mengenakan baju pelindung di seluruh tubuh. Mereka adalah prajurit elit, dengan baju besi, senjata dan kuda untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Raja. Mereka adalah tentara yang sangat efektif yang telah berlatih selama hidup mereka.

Konflik Palestina Ditinjau dari Sejarah II

Pembagian wilayah di Timur Tengah antara Inggris dan Perancis Sesuai dengan Perjanjian Sykes-Picot foto www.lostislamichistory.com
 
Sejak tahun 1517 hingga 1917 kerajaan Ottoman Turki menguasai Arab termasuk wilayah yang saat ini menjadi Lebanon, Syria dan Palestina. Selama perang dunia ke I (1914-1918), Turki menjadi sekutu Jerman. Ketika Jerman dan Turki kalah, pada tahun 1916 kontrol atas wilayah kekuasaan kerajaan Ottoman dilimpahkan pada Inggris (British Mandate) dan Perancis (France Mandate) dibawah perjanjian Sykes-Picot Agreement, yang membagi Arab menjadi beberapa wilayah. Lebanon dan Syria dibawah kekuasaan Perancis (France mandate) sementara Irak dan Palestina termasuk wilayah yang saat ini dikenal dengan negara Jordan dibawah kekuasaan Inggris (British Mandate).
Baik bangsa Arab maupun Yahudi sama-sama berjasa pada Inggris dalam perang dunia I sehingga Inggris berhasil mengalahkan Jerman dan Turki. Setelah perang usai, pihak Arab meminta wilayah yang dulu dikuasai Turki termasuk Palestina sepenuhnya menjadi milik Arab. Tapi pihak Yahudi juga meminta pada Inggris yang dulu menjanjikan seluruh Palestina (termasuk Jordan yang dulu belum ada) untuk diserahkan pada bangsa Yahudi. Kedua pihak berkeras memiliki bukti perjanjian tentang Palestina yang dijanjikan oleh Inggris, yaitu :

Korespondensi Antara Sir Henry MacMahon dan Hussain bin Ali (Pemuka Mekah)
Ketika kerajaan Ottoman Turki masih meguasai kerajaan Arab dan Palestina, Hussain Bin Ali bekerja sama dengan Inggris untuk melakukan revolusi besar di Arab demi mengalahkan Turki. Tahun 1915 terjadilah korespondensi antara Henry MacMahon dan Hussein bin Ali seorang raja Hejaz dan pemegang kunci kota suci Mekah Hussein bin Ali dari Bani Hashim/Hashemite bagian dari suku Quraisy yang pada zaman nabi Muhammad merupakan suku terbesar dan terkuat di Arab. Saat itu Hussein bin Ali meminta wilayah Arab termasuk Palestina untuk jadi miliknya karena dia berambisi memperluas kerajaan Hejaz (Sekarang Saudi Arabia) hingga ke Syria apalagi saat itu penguasa Syria Faisal masih anaknya sendiri.
Pada tahun 1915 mereka melakukan korespondensi yang membahas tentang rencana yang akan dilakukan Inggris terhadap wilayah Arab yang dulu dikuasai oleh Ottoman Turki. Ternyata interpretasi Husayn bin Ali dan Henry macMahon atas janji pemerintah Inggris terhadap bangsa Arab itu berbeda. Hussayn mengira bahwa Palestina adalah termasuk wilayah yang akan diberikan Inggris kepada Arab. Tapi pemerintah Inggris menyangkal dan menyatakan bahwa semua wilayah yang akan dikembalikan tidak termasuk Palestina. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa wilayah yang bukan murni Arab (Cannot be said to be purely Arab) tidak termasuk dalam perjanjian itu. Inggris menganggap bahwa Palestina bukan murni Arab walaupun saat itu mayoritas penduduk Palestina bangsa Arab. Hal ini membuat Arab Palestina merasa dikhianati oleh Inggris. Dibawah ini peta pembagian wilayah yang dijanjikan Inggris pada Arab, garis hitam menunjukan batas wilayah yang dijanjikan untuk Arab sementara warna pink adalah wilayah Palestina yang dikira Hussayn Bin Ali termasuk yang akan diberikan pada Arab.

Perjanjian McMahon Hussayn foto ijs.org.au
 Deklarasi Balfour
Keinginan bangsa Yahudi untuk punya tanah air sendiri sudah lama terpendam, salah seorang tokoh Yahudi bernama Theodore Herzl (1860-1904) menulis cita-citanya dalam buku yang berjudul Der Judenstadt (Negara Yahudi). Sebelum mimpinya terwujud Herlz meninggal hingga akhirnya seorang ilmuwan Yahudi bernama Chaim Weizman (1874-1952) menemukan bahan peledak yang tidak banyak mengeluarkan asap. Penemuan Weizman itu sangat membantu Inggris mengalahkan Jerman di Perang dunia I. Sebagai balas jasa dari Inggris Sir Arthur Balfour bertanya apa yang diinginkan Weizman sebagai imbalan? Weizman saat itu menjawab dia ingin tanah air untuk bangsa Yahudi. Asalnya Balfour menawarkan Uganda untuk jadi tanah air bangsa Yahudi tapi Weizman menolak dia memilih Palestina karena ikatan sejarah yang kuat sejak ribuan tahun lalu. (Lihat disini) Akhirnya pada 2 november 1917 Arthur James Balfour yang saat itu menjabat sebagai sekretaris luar negeri Inggris mendukung pemberian negara pada bangsa Yahudi di Palestina dan terjadilah kesepakatan yang disebut deklarasi Balfour. Pada saat itu Chaim Weizman dijanjikan seluruh wilayah Palestina termasuk yang saat ini jadi Negara Jordan. Pada April 1920 Mandat untuk Palestina seluas 120.466 Km2, Lihat peta dibawah ini ▼
Wilayah untuk Yahudi Palestina Tahun 1920 foto mythsandfacts.org

Tapi pembagian itu mendapat protes keras dari bangsa Arab, mereka tidak menginginkan berdirinya Negara Israel di Palestina apalagi pada saat itu sekitar 90% penduduk Palestina adalah bangsa Arab. Mendapat tekanan yang sangat kuat akhirnya pihak inggris menawarkan pembagian wilayah menjadi 2 disebelah timur sungai Jordan menjadi milik Yahudi Palestina dan sebelah barat sungai Jordan menjadi milik Arab Palestina. Pada saat itu tempat yang tadinya untuk bangsa Arab Palestina dinamakan Transjordan dan wilayahnya jauh lebih luas dari wilayah untuk Yahudi Palestina. Inggris memberikan 77% tanah yang tadinya dijanjikan untuk bangsa Yahudi pada Arab sedangkan bangsa Yahudi menerima 23%. Walaupun kecewa karena merasa dingkari janji oleh Inggris, tapi pihak Yahudi mengalah dan tetap menerima pembagian itu. Pada 24 Juli 1922 pembagian wilayah itu diubah, Yahudi Palestina mendapat 28.166 Km2 sedangkan Arab Palestina mendapat 92.300 Km2 Lihat peta dibawah ini ▼
Pembagian wilayah untuk Yahudi dan Arab di Palestina tahun 1922 foto mythsandfacts.org

Tapi ternyata pembagian itu tetap tidak diterima bangsa Arab mereka tetap menginginkan seluruh Palestina dibawah kekuasaan Arab. Sejak dikeluarkannya deklarasi Balfour warga Arab Palestina terus menyerang dan mengintimidasi bangsa Yahudi Palestina. Sementara bangsa Yahudi yang sudah mendapat 23% wilayah Palestina, berusaha keras mempertahankan diri. Mereka membentuk pasukan yang dikenal dengan nama Haganah dan Irgun (lebih militan). Tugas mereka adalah menjaga dan menyelamatkan Yahudi dari serangan Arab terutama dari Fedeyen (pasukan bunuh diri Arab Palestina).
Sejak tahun 1920 situasi sudah mulai memanas di Palestina  apalagi imigrasi besar-besaran bangsa Yahudi dari seluruh dunia mulai berdatangan ke Palestina. Hal itu semakin membuat bangsa Arab marah. Sehingga akhirnya tejadilah revolusi Arab di Palestina pada tahun 1936-1939. Revolusi itu gagal dan menewaskan sekitar 5 ribu orang Arab Palestina. Sementara dipihak Inggris dan Yahudi Palestina jatuh korban jiwa masing-masing sekitar 300 orang. Akibat dari revolusi itu akhirnya Inggris dan pihak perserikatan Bangsa-bangsa mengurangi lagi jatah wilayah untuk Yahudi. Dari 23% dikurangi lagi karena wilayah itu harus dibagi dengan Arab. Sementara Transjordan yang tadinya ditujukan untuk penduduk Arab Palestina malah dibuat menjadi Negara baru yang berbentuk kerajaan yaitu Jordania yang dibawah pengawasan Inggris.
Sekali lagi pihak Israel menerima jatah yang diberikan oleh PBB dan pada 14 Mei 1948 bangsa Yahudi akhirnya meproklamirkan Negara Israel di Palestina. Walaupun pihak Arab Palestina gagal melakukan revolusi di Palestina, mereka tetap tidak ingin ada negara Israel di Palestina. Beberapa negara Arab bersekutu untuk menyerang Israel dan merebut Palestina akhirnya terjadi perang antara Israel melawan koalisi Negara Arab (Mesir, Irak, Jordan, Sudan, Yaman, Arab Saudi, Lebanon, Liga Arab, pasukan Mujahidin). Perang itu berlangsung dari 15 Mei 1948 hingga 10 Maret 1949 dan berakhir dengan kemenangan Israel tapi perang itu merenggut ribuan korban jiwa dikedua pihak konon Israel kehilangan 1% dari populasinya saat itu. Tapi akibat perang itu ribuan penduduk Yahudi yang diusir dari Negara-negara Arab akhirnya berimigrasi ke Israel. Kekalahan pihak Arab dari Israel mengakibatkan Israel berhasil memperbesar wilayahnya dari yang diberikan PBB sebelumnya.
Dibawah ini peta pembagian wilayah Israel dan Palestina oleh PBB▼
Pembagian wilayah Palestina menurut PBB tahun 1947

Selasa, 05 Maret 2013

Inilah Alasan Hitler Membantai Kaum Yahudi



Seringkali, tabiat, perilaku dan pendirian seseorang adalah hasil dari pengalaman masa lalunya. Semasa kecil Hitler adalah seorang anak yang tertolak, ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” itu adalah sebuah kutukan kerena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannya sendiri. Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan Jerman. Ayahnya adalah seorang yang keras dalam mendidik anak sedang ibunya baik kepadanya.

Ibunya adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar disayangi oleh Adolf. Ibunya sangat percaya bahwa anaknya adalah seorang jenius, dan selalu menganggap anaknya normal, walaupun sejak kecil sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Umur 18 tahun, Adolf sudah menjadi seorang yatim piatu setelah ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya sudah meninggal terlebih dulu sebelumnya. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya ini memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa.

Ada hal yang harus kita pahami bahwa, jangan pernah meremehkan “dendam masa kecil”. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.

Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!

Hitler awalnya bercita-cita menjadi seorang seniman (bukan menjadi tentara/ politikus). Sebagai pecinta seni, maka dia mencoba mendaftar ke sebuah fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak. Penolakan ini memiliki dampak besar bagi dirinya.

Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, karena dapat hidup layak, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.

Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.

Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para "pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.

Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.

Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.


Berikut Rangkumannya :

1. Yahudi disalahkan terhadap kerugian pada World War 1

Setelah penandatanganan Perjanjian Versailles pada akhir World War 1, yang mengisyaratkan negara sekutu secara resmi bubar, membuat Jerman khawatir, mereka benar-benar menolak perjanjian ini karena dianggap merugikan bagi Jerman. Setelah Perang Dunia 1 Jerman berpandangan bahwa, mereka mereka harus memenangkan perang dengan Spring Offensive sebelumnya pada tahun 1918, tetapi mereka gagal karena pemogokan dalam industri senjata pada saat ofensif kritis, sehingga para prajurit dengan pasokan materiil yang tidak memadai dan akibat pemogokan ini dilimpahkan pada orang Yahudi.

2. Inferior Race
Menurut sejarawan, diyakini oleh Hitler bahwa Jerman dianggap sebagai ras unggul yaitu Arya dibandingkan dengan ras lain seperti Yahudi, Gipsi dll dan ia berpikir bahwa ini adalah salah satu alasan penting dari Holocaust dan penuntutan dari ras lain.

3. Great Depression of 1929 dan Yahudi
Great Depression of 1929, tepat setelah saham pasar mulai crash pada 29 Oktober 1929 pada hari Selasa hitam, Jerman terkena kemerosotan ekonomi terburuk, hampir setiap kota yang terkena dampak dan 6 juta orang tidak mendapat pekerjaan. Selama dan setelah Jerman merosot, orang-orang Yahudi mengalami kemajuan finansial besar, yang membuat peran orang Yahudi mencurigakan di mata Jerman dan propaganda negatif oleh Hitler memberikan dorongan untuk gagasan ini dan mereka mulai berpikir bahwa, orang Yahudi bertanggung jawab untuk kemerosotan ini dan Yahudi mendapatkan keuntungan penuh dari resesi.

4. Untuk Menjadikan Yahudi Kambing hitam
Banyak analis percaya bahwa Hitler menjadikan kambing hitam orang-orang Yahudi untuk menghidupkan kembali nasionalisme di antara bangsa Jerman, dalam tiga belas tahun propagandanya, Hitler dan Nazi berhasil membuat anti-Semitisme ” respectable and even patriotic”.

Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik

Konflik Palestina Ditinjau dari Sejarah I



Peta yang menunjukan perjalanan nabi Ibrahim dan exodus nabi Musa ke wilayah Canaan yang sekarang dikenal dengan Palestina foto www.hort.purdue.edu

Tak ada satupun bangsa di dunia ini yang punya sejarah unik seperti Israel karena banyak nabi lahir di Israel hingga bangsa ini dijuluki bangsa pilihan Tuhan. Tapi bangsa ini kerap dijajah oleh bangsa lain, jadi korban diskriminasi, dikucilkan, diusir hingga dimusnahkan. Bahkan konflik yang terjadi di Palestina, sebagian besar masyarakat didunia  cenderung mengutuk Israel dan membela Palestina. Melihat fakta itu, pernahkah kita mencoba menelusuri sejarah awal konflik tersebut? mungkin jika dilihat dari sisi sejarah akan terungkap apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Sebelum membahas konflik Israel dan Palestina ada baiknya melihat sekilas sejarah masa lalu kedua bangsa itu.

Sejarah Singkat Israel, Judah dan Yahudi
Nabi Ibrahim punya 2 istri yaitu Hagar dan Sarah. Dari Hagar punya anak Ismail dan keturunan nabi Ismail inilah yang menjadi bangsa Arab sementara dari Sarah punya anak yaitu Ishak yang punya anak Jakob dan Esau. Nabi Jacob (Yakub) punya 12 anak yaitu: Reuben, Simeon, Levi, Judah, Dan, Naptali, Gad, Asher, Issachar, Zebulon, Joseph (nabi Yusuf) dan Benyamin, mereka inilah 12 suku yang menjadi nenek moyang bangsa Israel.

12 keturunan nabi Yakub sumber www. catholic.resources.org

Pada tahun 1050 SM (sebelum Masehi) 12 suku itu beserta seluruh keturunannya berkembang diwilayah Canaan (yang sekarang dikenal sebagai Palestina) sehingga menjadi bangsa yang kuat dan membangun kerajaan Israel. Raja pertama kerajaan Israel adalah Saul yang berasal dari suku Benyamin. Kejayaan kerajaan Israel berlanjut hingga masa Daud dan Sulaiman (keduanya raja sekaligus nabi). Ketika  Sulaiman wafat mulailah terjadi perpecahan diantara ke 12 suku tersebut karena sebagian tidak setuju dengan pengganti Sulaiman. Akhirnya kerajaan Israel raya terpecah jadi 2 yaitu kerajaan Judah disebelah selatan dengan ibukotanya Jerusalem dan disebelah utara kerajaan Israel. 2 suku yaitu Judah dan Benyamin pro kerajaan Judah dan 10 suku pro kerajaan Israel. Keturunan dari suku Judah dan Benyamin ini menjadi bangsa Judah atau Yehuda (Yahudi).
Pada tahun 722 SM bangsa Assiria menyerang kerajaan Israel bangsa Israel dibantai dan sebagian lagi keluar dari Israel hingga musnahlah 10 suku yang dulu pro kerajaan Israel. 10 suku Israel yang berhasil selamat hingga saat ini keberadaannya masih menjadi misteri konon sebagian suku Levi berada di Mesir karena nabi Musa yang saat itu exodous dari Mesir berasal dari suku Levi. Sementara kerajaan Judah mampu bertahan dari serangan itu hingga 135 tahun lamanya sampai suatu saat Babilonia menyerang kerajaan itu pada tahun 586 SM dan mengusir bangsa Yahudi keluar dari Jerusalem. Sekitar tahun 515 SM dimasa pemerintahan Raja Persia, Cyrus dan Darius bangsa Yahudi diizinkan kembali ke Jerusalem. Selama 200 tahun bangsa Yahudi membangun kembali Jerusalem. Pada tahun 333 SM, Alexander The Great menjajah Palestina dan Meacedonia tapi bangsa Yahudi dibiarkan hidup damai diwilayah itu.

Kerajaan Israel terpecah jadi 2 yaitu Israel dan Judah foto www.faculty.cataba.edu

Pada Tahun 165 SM bangsa Yahudi dibawah pimpinan Judah Maccabee melakukan revolusi yang dikenal dengan sebutan Maccabean Revolt yang berakhir sukses ditahun 163 SM untuk pertama kalinya setelah berabad-abad dijajah bangsa lain, bangsa Yahudi mengenyam kemerdekaan dan membangun kembali Israel. Pada saat itu wilayah Israel jauh lebih besar dari negara Israel saat ini. Mereka menguasai wilayah yang saat ini dikenal dengan nama dataran tinggi Golan, Gaza dan West Bank,wilayah yang menjadi konflik utama Israel dan Arab. Sejarah lengkap lihat disini ► Maccabees
Setelah 100 tahun merdeka, Israel dikuasai oleh kerajaan Romawi lalu oleh Bizantium, Arab, Otoman Turki dan Inggris Raya. Hingga akhirnya tahun 1948 bangsa Yahudi memproklamirkan kemerdekaan dan mendirikan negara Israel.

Sejarah Singkat Palestina
Palestina berasal dari terjemahan bahasa Hebrew Pelesheth atau dalam bahasa Yunani disebut Philistine bangsa Romawi menyebutnya Palastina. Kata itu ditemukan dalam catatan filsuf Yunani bernama Herodotus pada tahun 450SM. Philistine adalah area yang terbentang disebelah selatan Canaan berbatasan dengan lautan Aegean dan kepulauan Yunani.  Wilayah didekat Gaza dulu bernama Philistia atau rumah para Philistine. Bangsa Philistine asli adalah para pelaut Eropa yang berasal dari Yunani. Ribuan tahun lalu ketika Israel menguasai wilayah Canaan dan sekitarnya bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel. Pada saat itu Philistine adalah bangsa yang kuat hingga akhirnya bisa ditaklukan oleh Daud (yang saat itu belum menjadi nabi dan raja), kekalahan Philistine terjadi ketika Daud berhasil mengalahkan Goliath yang konon bertubuh raksasa dan Goliath adalah bangsa Philistine yang berasal dari kota Gath diwilayah Philistia. Ketika Babilonia menaklukan kerajaan Israel dan menjajah Israel, suku bangsa asli Canaan dan Philistine akhirnya musnah.

Wilayah Philistia tempa bangsa Philistine foto www.faithcrc.net

Ketika kerajaan Romawi menguasai Israel, Hadrian penguasa Roma saat itu, melebur wilayah Samria, Judea, Galilea dan Idumea dalam satu propinsi yang disebut Syria Palaestina atau Palastina dan mengganti nama Jerusalem menjadi Aelia Capitolina. Hadrian mengubah nama Israel menjadi Palastina karena dia membenci bangsa Yahudi yang sering melakukan pemberontakan. Dia bermaksud melenyapkan Israel dan Yahudi dari sejarah. Ketika dia mengetahui bahwa bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel, Hadrian sengaja memakai kata Palastina untuk menyakiti hati kaum Yahudi. Pada tahun 330-638 Kerajaan Byzantium menguasai Palastina yang pada saat itu wilayahnya jauh lebih besar dari palestina saat ini.
Pada tahun 638 kerajaan Arab menguasai Palestina selama 461 tahun. Pada tahun 1099 The Crusader menguasai Palestina tapi pada tahun 1244 Arab kembali mengambil alih Palestina selama 250 tahun. Selama total sekitar 800 tahun menguasai Palestina Arab menjadi bangsa mayoritas di Palestina disamping bangsa Yahudi. Pada tahun 1500 kerajaan Ottoman Turki menyerang kerajaan Arab dan menguasai Palestina selama lebih dari 400 tahun, untuk pertama kali dalam sejarah bangsa Arab dan Yahudi bersama-sama menjadi korban penjajahan bangsa lain. Pada tahun 1917 Inggris mengalahkan Turki dan menguasai Palestina hingga tahun 1948.

Kesimpulan
Dari sejarah singkat Israel dan Palestina, kita mengetahui salah satu alasan kenapa bangsa Yahudi berkeras menginginkan Palestina karena bangsa itu sudah menempati Palestina sejak sekitar 3300 tahun dan bangsa Israel tidak 100% musnah masih ada 2 suku yang tersisa (Benyamin dan Judah) yang kemudian menjadi bangsa yahudi. Ketika terjadi diaspora sebagian kecil  bangsa Yahudi tetap tinggal dan beranak pinak di Palestina sementara bangsa asli Palestina sudah lama punah dan bangsa Palestina asli bukan bangsa Arab tetapi bangsa Yunani yang menempati wilayah Philistia (Gaza). Penguasa Roma akhirnya mengubah nama Philistia menjadi Palastina.

Peta Israel zaman Kaisar Herod, pada saat dikuasai Roma, Hadrian melebur 4 wilayah (Idumea,Judea,Galia,Samaria) menjadi satu propinsi bernama Palastina foto www.whosquade.wordpress.com