Belasan ribu pil yang berisi bubuk manusia yang berusaha diselundupkan dari China ke Korea Selatan berhasil digagalkan petugas bea cukai Korea Selatan. Pil-pil ini diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Pil ditemukan berasal dari jasad bayi, baik yang lahir mati maupun yang diaborsi. Mayat para bayi diperjualbelikan, disimpan dalam lemari es dan diolah dalam klinik melalui proses pemanggangan di microwave hingga berubah menjadi bubuk.
Bubuk bayi manusia kemudian dicampur dengan berbagai ramuan herbal yang diklaim memiliki ragam khasiat. Penyebaran kapsul manusia ini sebagian besar diselundupkan dari China ke Korea Selatan. Meski pemerintah China berjanji memperkuat pengawasan, ribuan paket kapsul tetap lolos ke Korea Selatan.
Menurut agen bea cukai Korea Selatan seperti dilansir Dailymail, 35 upaya penyelundupan berhasil digagalkan sejak Agustus 2011 silam mencapai 17 ribu kapsul penguat stamina. Dalam sebuah tayangan dokumenter akhir tahun lalu, diperlihatkan bagaimana proses pembuatan kapsul dari mayat para bayi dilakukan di rumah penduduk dan klinik-klinik tertentu di China.
San Francisco Times melaporkan, tes yang dilakukan terhadap kapsul membuktikan kapsul tersebut mengandung 99,7 persen sisa-sisa manusia. Hasil tes bahkan dapat mengungkap jenis kelamin bayi-bayi malang yang digunakan sebagai obat. Selain mayat bayi, permintaan kapsul berisi plasenta juga banyak digunakan dalam obat.
Surat kabar China menemukan, Provinsi di bagian utara merupakan daerah penghasil kapsul manusia, khususnya wilayah Jilin yang dekat dengan Korea Utara. Sebagian bayi dilaporkan dibiarkan meninggal dunia di 'ruang sekarat' karena keluarga telah memiliki satu orang anak, sesuai kebijakan pemerintah China. Di negara ini, 13 juta aborsi dilakukan setiap tahun, terutama keluarga pedesaan yang menghindari denda dan hukuman penguasa. Pemerintah China juga menyatakan 38 persen wanita usia subur telah disterilkan, namun otoritas juga mengakui bayi yang diaborsi tidak dibuang untuk tujuan pengobatan.
Pil ditemukan berasal dari jasad bayi, baik yang lahir mati maupun yang diaborsi. Mayat para bayi diperjualbelikan, disimpan dalam lemari es dan diolah dalam klinik melalui proses pemanggangan di microwave hingga berubah menjadi bubuk.
Bubuk bayi manusia kemudian dicampur dengan berbagai ramuan herbal yang diklaim memiliki ragam khasiat. Penyebaran kapsul manusia ini sebagian besar diselundupkan dari China ke Korea Selatan. Meski pemerintah China berjanji memperkuat pengawasan, ribuan paket kapsul tetap lolos ke Korea Selatan.
Menurut agen bea cukai Korea Selatan seperti dilansir Dailymail, 35 upaya penyelundupan berhasil digagalkan sejak Agustus 2011 silam mencapai 17 ribu kapsul penguat stamina. Dalam sebuah tayangan dokumenter akhir tahun lalu, diperlihatkan bagaimana proses pembuatan kapsul dari mayat para bayi dilakukan di rumah penduduk dan klinik-klinik tertentu di China.
San Francisco Times melaporkan, tes yang dilakukan terhadap kapsul membuktikan kapsul tersebut mengandung 99,7 persen sisa-sisa manusia. Hasil tes bahkan dapat mengungkap jenis kelamin bayi-bayi malang yang digunakan sebagai obat. Selain mayat bayi, permintaan kapsul berisi plasenta juga banyak digunakan dalam obat.
Surat kabar China menemukan, Provinsi di bagian utara merupakan daerah penghasil kapsul manusia, khususnya wilayah Jilin yang dekat dengan Korea Utara. Sebagian bayi dilaporkan dibiarkan meninggal dunia di 'ruang sekarat' karena keluarga telah memiliki satu orang anak, sesuai kebijakan pemerintah China. Di negara ini, 13 juta aborsi dilakukan setiap tahun, terutama keluarga pedesaan yang menghindari denda dan hukuman penguasa. Pemerintah China juga menyatakan 38 persen wanita usia subur telah disterilkan, namun otoritas juga mengakui bayi yang diaborsi tidak dibuang untuk tujuan pengobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar