Pengikut Voodoo meyakini keberadaan zombie, istilah lain dari mayat hidup. Konon, menurut kepercayaan mereka, manusia yang rohnya dicuri lewat cara perdukunan, akan dipekerjakan sebagai budak. Melalui gigitan, para zombie juga bisa menjadikan manusia lain menjadi sejenis mereka.
Keberadaan zombie tidak pernah terbukti secara ilmiah. Pada 2009 lalu, para ilmuwan dari University of Ottawa dan Carleton University menyelidiki fenomena penyebaran zombie dengan asumsi biologi: dalam bentuk virus atau wabah penyakit.
Namun, asumsi manusia di abad pertengahan jelas berbeda. Baru-baru ini para arkeolog menemukan dua kerangka yang berasal dari awal abad pertengahan di Irlandia--dengan batu besar terjepit di mulut mereka. Para arkeolog yakin, cara itu menunjukkan bukti ketakutan masyarakat, bahwa mayat itu akan bangkit kembali sebagai zombie.
Kerangka ditemukan dalam beberapa sesi penggalian selama tahun 2005-2009 di Kilteasheen, dekat Loch Key, oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh Chris Read dari Institute of Technology of Sligo, Irlandia, dan Thomas Finan dari University of St. Louis.
Proyek ini berhasil mengangkat 137 kerangka, meski para ilmuwan yakin, masih ada ratusan hingga ribuan lain yang masih belum terangkat. Cara penguburan yang menyimpang itu ditemukan pada dua kerangka pria. Keduanya dikuburkan dalam waktu berbeda, sekitar tahun 700-an Masehi.
Salah satu mayat pria diperkirakan berusia antara 40 sampai 60 tahun. Lainnya, masih muda, sekitar 20 hingga 30 tahun. Keduanya dibaringkan berdampingan, dengan batu sebesar bola bisbol dijejalkan ke dalam mulut mereka.
"Salah satunya terbaring dengan mata mendongak ke ke atas. Batu hitam besar didorong ke mulutnya," kata Chris Read. "Lainnya, ditemukan dengan kepala menengok ke samping, batu yang terjejal di mulutnya membuat lehernya terpelintir."
Tim arkeolog menduga, mereka menemukan pemakaman yang berkaitan dengan apa yang disebut sebagai "kematian hitam". Batu yang dijejalkan di mulut itu adalah bukti telah dilakukannya ritual pembunuhan vampir.
Awalnya, sempat terbersit dugaan, menjejalkan batu di mulut itu adalah cara masyarakat saat itu untuk mencegah penularan penyakit dari mayat tersebut. Namun, karena fenomena itu tidak muncul dalam cerita rakyat Eropa sampai pada tahun 1500-an, para arkeolog mengesampingkan teori itu. Mereka lalu mundur ke belakang, ke abad 8.
Namun, asumsi manusia di abad pertengahan jelas berbeda. Baru-baru ini para arkeolog menemukan dua kerangka yang berasal dari awal abad pertengahan di Irlandia--dengan batu besar terjepit di mulut mereka. Para arkeolog yakin, cara itu menunjukkan bukti ketakutan masyarakat, bahwa mayat itu akan bangkit kembali sebagai zombie.
Kerangka ditemukan dalam beberapa sesi penggalian selama tahun 2005-2009 di Kilteasheen, dekat Loch Key, oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh Chris Read dari Institute of Technology of Sligo, Irlandia, dan Thomas Finan dari University of St. Louis.
Proyek ini berhasil mengangkat 137 kerangka, meski para ilmuwan yakin, masih ada ratusan hingga ribuan lain yang masih belum terangkat. Cara penguburan yang menyimpang itu ditemukan pada dua kerangka pria. Keduanya dikuburkan dalam waktu berbeda, sekitar tahun 700-an Masehi.
Salah satu mayat pria diperkirakan berusia antara 40 sampai 60 tahun. Lainnya, masih muda, sekitar 20 hingga 30 tahun. Keduanya dibaringkan berdampingan, dengan batu sebesar bola bisbol dijejalkan ke dalam mulut mereka.
"Salah satunya terbaring dengan mata mendongak ke ke atas. Batu hitam besar didorong ke mulutnya," kata Chris Read. "Lainnya, ditemukan dengan kepala menengok ke samping, batu yang terjejal di mulutnya membuat lehernya terpelintir."
Tim arkeolog menduga, mereka menemukan pemakaman yang berkaitan dengan apa yang disebut sebagai "kematian hitam". Batu yang dijejalkan di mulut itu adalah bukti telah dilakukannya ritual pembunuhan vampir.
Awalnya, sempat terbersit dugaan, menjejalkan batu di mulut itu adalah cara masyarakat saat itu untuk mencegah penularan penyakit dari mayat tersebut. Namun, karena fenomena itu tidak muncul dalam cerita rakyat Eropa sampai pada tahun 1500-an, para arkeolog mengesampingkan teori itu. Mereka lalu mundur ke belakang, ke abad 8.
"Dalam kasus ini, batu di mulut diduga kuat digunakan untuk mencegah mayat bangkit kembali dari kubur," kata Chris Read.
Kedua mayat pria Irlandia itu bisa saja dianggap merupakan orang yang berbahaya--seperti musuh, pembunuh, pemerkosa, atau karena meninggal tiba-tiba akibat penyakit aneh atau dibunuh. Warga kala itu tampaknya khawatir mereka bisa bangkit kembali dan membahayakan masyarakat.
Mengapa mulut mereka disumpal batu ?
Kedua mayat pria Irlandia itu bisa saja dianggap merupakan orang yang berbahaya--seperti musuh, pembunuh, pemerkosa, atau karena meninggal tiba-tiba akibat penyakit aneh atau dibunuh. Warga kala itu tampaknya khawatir mereka bisa bangkit kembali dan membahayakan masyarakat.
Mengapa mulut mereka disumpal batu ?
"Mulut diyakini sebagai pintu bagi jiwa saat meninggalkan jasad saat kematian. Kadang, jiwa itu bisa kembali, atau roh jahat bisa masuk ke tubuh melalui mulut, dan membangkitkannya," katanya. (Sumber: Discovery News, Lifelittlemysteries
Tidak ada komentar:
Posting Komentar