Banyaknya perokok
di negeri ini bisa dipahami, mengingat industri rokok memiliki multiplier effect sangat besar bagi negara, terutama pada sektor
penerimaan pajak dan penyerapan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang terserap
pada industri ini diperkirakan sekitar 18 juta jiwa, mulai dari hulu hingga
hilir.
Dewasa ini bisnis rokok makin semarak dan ramai, terlebih
lagi banyak bermunculan merek-merek baru. Yang paling banyak peminatnya di
pasaran adalah rokok jenis kretek, karena inilah rokok asli Indonesia yang
dibuat sejak 1880-an di Kudus. Apalagi saat ini Indonesia merupakan produsen
dan eksportir rokok kretek terbesar di dunia.
Dji
Sam Soe, sebuah nama yang terdengar sangat
familiar di telinga perokok indonesia,
bahkan bagi sebagian pecinta kretek.
Namun tidak banyak penikmat rokok tersebut yang belum mengetahui mitos
dibaliknya.
Produk unggulan berlabel 234 yang menyiratkan kesempurnaan
ini adalah sebuah karya dari putera indonesia kelahiran Provisnsi Fujian, Cina bernama Liem
Seeng Tee yang diciptakan pada tahun 1913
di surabaya yang sampai saat ini diproduksi oleh PT. HM Sampoerna
Tbk. Namun ada sekelumit fakta unik dari hal
ihwal penamaan produk rokok 234.
Dji Sam Soe sendiri adalah pelafalan dari bahasa dialek
Hokkian, di provinsi Fujian, Cina, yang memiliki angka 2, 3, dan 4. Sudah
menjadi rahasia umum jika etnis cina umumnya mempercayai angka 8 dan 9 membawa
keberuntungan dan kesempurnaan dalam kehidupan. Percaya atau tidak Liem Seeng
Tee adalah salah satu orang yang sangat mempercayai mitos tersebut.
Buah kepercayaan Seeng Tee melahirkan sederetan simbol yang
mengandung angka 9 sebagai unsur utamanya. Bukti yang paling mudah dilihat
adalah angka 234. Jika dijumlahkan dengan mudah kita dapat melihat angka 9
sebagai totalnya.
Seeng Tee lantas tidak berhenti sampai penggunaan angka 234
yang jika ditotal akan berjumlah 9 untuk menjadikan produknya sempurna sebagai
raja tembakau. Alhasil produknya dijejali makna kesempurnaan, yakni angka 9.
Kata Dji Sam Soe memiliki tiga suku kata dan dapat dilihat
terbagi menjadi tiga huruf dalam masing-masing suku kata. Jika dijumlahkan
kesemua hurufnya akan berjumlah 9 huruf. Dengan angka 234 berwarna emas yang
terbungkus dengan kurva seperti pelangi dan ditaburi oleh bintang-bintang di
atasnya. Jumlah bintang yang terdapat dalam logo tersebut adalah sembilan
bintang dengan masing-masing bintang memiliki sembilan sudut.
Dji
Sam Soe hingga saat ini diproduksi dengan
tangan di fasilitas produksi Sampoerna di 3 pabrik di Surabaya dan
1 pabrik di Malang. Kemasannya juga tak pernah berubah selama hampir
100 tahun. Dji Sam Soe diposisikan sebagai kretek premium di
Indonesia dan sampai saat ini tetap memimpin untuk segmen SKT.
Varian Dji
Sam Soe meliputi Dji Sam Soe Filter dan Dji
Sam Soe Magnum Filter yang merupakan sigaret kretek mesin. Dji
Sam Soe Kretek dan Dji Sam Soe Super Premium merupakan
sigaret kretek tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar